26 Mei 2008

Belajar Daur Ulang Sampah


Waktu Pelaksanaan :
7 Jun 2008 (09.00-12.00 atau 13.00-16.00) atau
8 Juni 2008 (08.00-11.00)

Tempat :
GARASI BACA, Jatibening Estate Bekasi

Biaya :
Rp. 25.000,- (termasuk bahan praktek)

Syarat :
Bersedia membeli produk daur ulang (mulai dari Rp. 10 ribu) yang tersedia untuk disumbangkan hasilnya kepada para penyalur bahan (pemulung sampah)


Kenapa harus daur ulang

  1. Produksi sampah di wilayah DKI Jakarta bisa mencapai enam ribu ton per hari atau setara dengan sekitar 27 ribu meter kubik per hari dan diprediksikan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

  2. Komposisi dari 27 ribu meter kubik adalah 65 persen merupakan sampah organik dan 35 persen sisanya merupakan sampah non organik
  3. Sampah non organik didominasi oleh plastik, yang baru bisa terurai 200 tahun sampai dengan 1000 tahun

Nah sodara-sodara sekalian, karena hal-hal tersebut di ataslah, maka timbul ide kenapa kegiatan ini dilakukan.

Jadi don’t miss it ya….tempat dibatasi untuk kenyamanan peserta. Segera daftarkan dan pesan tempat untuk mengikuti kursus ini dengan menghubungi teteh.yanti@yahoo.com atau hubungi telp. 0817 07 76543

16 Mei 2008

Rencana kegiatan bulan Juni 2008

Rencana kegiatan bulan Juni 2008 di Garasi Baca adalah :

  1. KURSUS MERAJUT ...................... banyak yang meminta kegiatan ini diadakan kembali

  2. KURSUS MEMBUAT TAS/DOMPET/TEMPAT KOIN DLL dari bahan daur ulang bungkus permen, makanan, mie, kopi, minyak goreng dll

contoh hasil produk : (yang ini produk luar negeri- ecoist)







Silahkan hubungi teteh.yanti@yahoo.com untuk perkiraan jadwal dan pemesanan tempat.

13 Mei 2008

Aji Mumpung, Latah ataukah Selera Pasar?

Saat ini sering kita menemui buku/novel yang mirip, apakah itu judul, cover ataupun ceritanya. Memang tidak mirip betul sih, tetapi layout dan setting cerita kurang lebih sama.

Banyak dalih yang melatar belakangi, tetapi yang paling utama adalah selera pasar yang menentukan. Betulkah?

Best Sellernya suatu buku, pasti akan diikuti oleh terbitan-terbitan sejenis.

Novel Ayat-ayat Cinta, contohnya, dengan meledaknya penjualan novel tersebut, segera saja diikuti oleh puluhan novel berjudul mirip, ide covernya pun dijiplak, setting cerita (pesantren, timur tengah, religius) pun dicontek dengan suksesss.

Kalau para penerbit dan pencipta buku "latah" tersebut ditanya, jawaban bisa diperkirakan, saat ini pasar novel seperti itu, sedang digandrungi. Betullll???


Padahal, jarang sekali, (ada nggak ya?) novel pengekor yang melebihi kesuksesan novel yang diikuti Bahkan untuk menyamainya pun kayaknya susah banget.

Memang belum ada penelitian, berapa persenkah para pengekor tersebut mencapai kesuksesan seperti yang dicapai oleh Novel best seller tersebut.

Kalau pun tidak laku, mengapa tren novel seperti itu diikuti juga oleh iklan, sinetron, film dll.

Sebegitu parahkah selera pasar kita??

07 Mei 2008

Taman Bacaan, haruskah kita PARNO

Minggu ini Garasi Baca, kedatangan tamu istimewa, Mbak R, yang ternyata tetangga di JBE tapi lain blok. Beliau sedang jalan2 bersama dengan suami dan anaknya, keliling komplek, dan kebetulan lewat di depan Garasi Baca, yang hari itu sedang mengadakan Kursus Merajut.

Mbak R kelihatan surprise dengan keberadaan Garasi Baca, mungkin dalam fikirannya kok bisa ya ada taman bacaan berdiri dengan tenang di lingkungan JBE. (ini saya ketahui setelah kita berdiskusi keesokan harinya)

Besok paginya Mbak R datang lagi ke Garasi Baca. Dia tanya-tanya ttg Garasi Baca, sudah berapa lama berdiri, koleksinya apa saja, gimana tanggapan warga sekitar dll.
Dari diskusi ternyata kita jadi tahu, bahwa mbak R, 7 tahun yang lalu pernah buka juga taman bacaan di rumahnya, dengan niatan yang sama juga dengan Garasi Baca, yaitu sharing koleksi pribadi, sambil berusaha menularkan minat baca ke lingkungan sekitarnya.
Seperti ditulis di artikel sebelumnya, ternyata minat baca di kalangan kita sedang dalam titik memprihatinkan, disamping jenis-jenis buku yang terbatas pilihannya, godaan aktifitas lain, misal berolah raga, main PS, internetan dll, juga dukungan orang tua dan lingkungan thd kegiatan membaca masih memprihatinkan.
Malah menurut Mbak R, ada tetangganya yang melarang anaknya untuk berkunjung ke rumahnya, meskipun bukan untuk membaca di taman bacaan miliknya :( LUAR BIASA.
Bisa jadi menurut sebagian orang tua, kegiatan membaca komik, novel dan sebangsanya, akan menggangu waktu belajar anak, dan membuat malas untuk membaca buku pelajaran.
Teori itu tidak sepenuhnya salah, akan tetapi bila kita sebagai orangtua mampu menunjukan bahwa kegiatan membaca banyak sekali manfaatnya, terlebih juga bila kita bisa mengatur waktu, kapan sekolah, belajar, berolahraga dan membaca, maka bacaan selain buku pelajaran, bukan merupakan ancaman bagi prestasi anak kita di sekolah.

Pada kunjungan selanjutnya, Garasi Baca diberi hadiah oleh Mbak R, sebuah buku yang sangat cantik berjudul "Totto-chan" karangan Tetsuko Kuroyanagi, terbitan Gramedia, dengan ucapan semoga Garasi Baca tetap konsisten dengan visi dan misinya yaitu membantu mencerdaskan lingkungan sekitar dengan kegiatan membaca, dan aktifitas lain yang bermanfaat.
Visi dan misi yang selama ini juga dianut oleh Mbak R dan keluarga untuk lingkungan sekitarnya.
Terimakasih mbak....

06 Mei 2008

Kursus Merajut yang heboh (2)

Tanggal 4 Mei 2008, kursus merajut kembali dilanjutkan, di mana guru asli nya sudah datang juga peralatan pun sudah lengkap tersedia.

Dari pagi ibu guru dan tuan rumah sudah menata ruangan dan meja untuk kenyamanan dan keseriusan peserta kursus yang akan datang belajar.
Akhirnya datang juga beberapa peserta kursus untuk mulai belajar. Tuan rumah pun yang kemarin "menyamar" jadi guru, sekarang pun ikut duduk rapi menjadi murid kursus.
Peserta yang datang kali ini lebih senior (dilihat dari segi umur lho) dibandingkan 3 peserta yang kemarin.
Tetapi tetap saja, pertanyaan dan keluhan sering juga muncul, terutama karena guru yang sekarang lebih galak dari guru "gadungan" kemarin..... :)


Peserta yang sudah berkeringat untuk membuat rantai sepanjang +/- 20 cm, dengan tenangnya diurai kembali benangnya oleh ibu guru. Sambil senyum ibu guru bilang "Ulangi lagi ya......." nah lho.......... :(

Kalau nggak dibarengi niat yang kuang kuat, pasti deh kursus kali ini akan sia-sia, sehingga yang akan dibawa pulang cuma tangan pegal dan frustasi ........ ;)

Wah 2 peserta kemarin, Ara dan Abin ternyata datang lagi....
Ha..ha..ha...tapi kena batunya mereka, karena kali ini gurunya galak..... :)
jadi mereka nggak bisa lagi ngomong, tolong dong tante....., atau bikinin syal dong.....karena ibu guru akan langsung bilang, ayo bikin rantai dulu ya..... karena semua rajutan asalnya dari rantai. Ayo bikin rantai sampai 100 buah ...... :O :O

Sore hari selesailah acara Kursus Merajut yang bertempat di Garasi Baca.
Sampai jumpa di acara kegiatan selanjutnya di Garasi Baca.

05 Mei 2008

Kursus Merajut yang heboh (1)


Tanggal 3 dan 4 Mei 2008 adalah tanggal yang bersejarah di Garasi Baca d'books, karena di tanggal tersebut, diadakan kegiatan perdana selain menyewakan komik, novel dan buku cerita lainnya, yaitu Kursus Merajut.

Rencana memang hanya diadakan pada tanggal 3 Mei 2008 sesuai dengan brosur yang telah diedarkan. Namun karena ada kejadian yang diluar dugaan, maka kursus akhirnya diperpanjang keesokan harinya.

Guru kursus yang spesial diimpor dari Bandung ternyata terkendala hadir di tanggal 3 mei 2008, karena ada saudaranya yang harus masuk rumah sakit. (mudah-mudahan cepet sembuh dan pulih ya bu).

Jadilah hari itu tuan rumah harus siap menjadi guru pengganti. Meski dengan hati kebat-kebit, tuan rumah memberanikan diri untuk jadi pengganti untuk tidak mengecewakan peserta yang telah mendaftar.

Dengan peralatan yang seadanya, (maklum semua peralatan rencananya akan disiapkan oleh guru impor dari Bandung) maka dimulailah kursus hari itu.

3 orang murid datang pagi-pagi sekitar jam 8.00 (wah rajin bener ya...) ternyata 3 orang itu juga murid kursus yang paling heboh. Ara (kelas 3 SD), Abin (kelas 2 SD) dan Fasya (kelas 3 SD) hadir dengan niat dan cita-cita yang sangat luar biasa yaitu kursus hari ini Aku harus bisa bikin syal, sweater atau kaos kaki.. :D

Yang terjadi adalah mereka kaget bahwa hari ini ternyata hanya membuat rantai, step paling dasar dalam kegiatan merajut dan membuat pagar..... :) :) maklumlah mereka kan belum punya ilmu ttg dasar-dasar merajut.

Mulailah keluar pertanyaan dan keluhan.... Tante ini bagaimana? Habis ini bagaimana? Trus syal ku kapan jadinya? Sweater ku kapan jadinya?.. :D

Sementara peserta-peserta lainnya, dengan sangat menyesal kursus hari ini dibatalkan sambil menunggu guru asli beserta seluruh peralatannya yang baru akan datang sore hari.

Untuk tidak terlalu mengecewakan 3 orang peserta heboh tadi karena syal, sweater dan kaos kakinya belum jadi ;) akhirnya guru pengganti, selain mengajarkan teknik dasar membuat rajutan, juga membuatkan tempat pinsil, sarung HP dari kain flanel yang sisinya telah disulam dan diberi hiasan.

Sore hari dengan wajah puas 3 orang peserta heboh yang telah menguasai teknik dasar merajut pulang dengan hati gembira, karena ada yang membawa pulang tempat pinsil dan ada juga yang membawa pulang sarung HP.


(bersambung)