24 Juni 2008
BREAKING NEWS
PENTINGNYA MEMBACA
Menurut penelitian para ahli pendidikan, pembentukan potensi belajar tiap orang terjadi dengan perkembangan sebagai berikut :
- 50% pada usia 0 - 4 tahun
- 30% pada usia 4 - 8 tahun
- 20% pada usia 8 - 12 tahun
Tanamkan kebiasaan membaca selagi otak mengalami masa perkembangan paling pesat. Jika orang tua sejak dini sudah membiasakan membacakan buku cerita pada anak, mereka sebenarnya sudah mengenalkan anak pada dunia yang mengasyikkan. Kebiasaan ini akan menentukan kesuksesan akademik mereka dikemudian hari..
Dengan membaca kita bisa mengambil banyak manfaat, diantaranya:
1. Membentuk kemampuan berpikir lewat proses: menangkap gagasan/informasi, memahami, mengimajinasikan, mengekspresikan, mengalami pencerahan dan menjadi kreatif
2. Meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
3. Menjadi sarana utama untuk mengakses sumber informasi dan pengetahuan
4. Menjadi mandiri dalam mencari pengetahuan, tidak bergantung pada sekolah, les training, dlsb
5. Dalam abad elektronik, Membaca menjadi semakin penting sebab informasi tertulis membanjir lewat buku maupun media elektronik
MEMBACA MEMBAWA BANYAK MANFAAT
Menegangkan pula karena untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ternyata butuh ekstra perhatian dengan adanya rencana lintas rayon.
Batas kuota 5 % harus benar-benar diperhatikan agar rencana tidak berantakan, dan tentu saja nilai UAN yang baik akan sangat menentukan.
Terkait dengan MEMBACA MEMBAWA BANYAK MANFAAT, saya kutip artikel dari Bee Magazine :
Apa yang membuat Thomas Alva Edison menjadi cerdas? Salah satu yang membuatnya cerdas dan berhasil menciptakan beberapa penemuan adalah kegemarannya membaca buku sejak kecil… Buku adalah jendela dunia. Buku dapat mengakses kita ke pengetahuan yang belum diketahui sebelumnya.
Pakar pendidikan Dr. Arief Rahman menyampaikan bahwa minat baca merupakan hasil pembiasaan setiap hari. Berikan pada anak stimulus yang disesuaikan dengan usia. Misalnya diawali dengan mumberikan gambar gambar menarik, kemudian disertai dengan stimulus pembacaan cerita yang menarik, benar dan konsisten.
GAMBAR adalah menjadi sangat penting karena proses awal anak mengenal sesuatu adalah dengan cara melihat. Untuk memperoleh manfaat membaca buku, anak tidak harus menunggu sampai ia bisa membaca sendiri. Biasakan membacakan buku pada anak balita anda sejak awal.
14 Juni 2008
Foto-foto Kegiatan Pelatihan Daur Ulang
Sebagian Peserta
Anyaman Dasar dari kemasan kopi sachet (dibalik bagian dalam diluar) dan setelah dirangkai
Beberapa hasil jadi :
Dompet dari bahan dasar bungkus kopi sachet (dibalik bagian dalam di luar) & tempat pinsil dari kemasan kopi sachet, serta tas.
Gambar dibawah adalah taplak meja skala kecil terbuat dari potongan sedotan air mineral gelas, yang diikat dengan benang rajut.
Benang rajut bisa dibuat kombinasi, sehingga hasilnya bisa lebih menarik.
Pelatihan Daur Ulang
Tetapi the show must go on. Peserta yang akhirnya bersedia dan siap untuk mengikuti pelatihan ini 12 orang. Pelatihan yang dilakukan ada beberapa jenis yaitu pelatihan dasar-dasar meronce dengan memanfaat bungkus kemasan mie, kopi, snack dll. selanjutnya pelatihan membuat taplak meja menggunakan sedotan bekas air mineral gelas, yang dipotong potong kemudian dianyam dengan benang rajut. Khusus untuk satu peserta yang kebetulan berprofesi sebagai guru therapy anak penderita autis, juga ditambahkan pula ilmu daur ulang kertas koran yang nanti akan dia gunakan dalam salah satu terapinya.
Kegiatan meronce adalah kegiatan utama dari para peserta. Bahan-bahan yang disiapkan oleh Ibu Dewi sangat melimpah, sehingga masing-masing peserta tidak berebutan bahan untuk mengerjakan proyeknya.
Proyek pertama peserta adalah membuat tempat pinsil berdiri, dimulai dengan membuat anyaman bentuk pagar, jumlah harus genap sehingga bila disambung kedudukannya akan pas.
Setelah jadi beberapa pagar dan telah dilingkarkan seperti gelang, barulah beberapa gelang tadi dijahit tangan pinggirnya sehingga membentuk sebuah tabung. Setelah bagian bawah ditutup jadilah tempat pinsil yang cantik yang bisa diletakan di meja.
Permasalahan utama dalam meronce ini adalah bila anyaman ingin tampil serasi warnanya, karena bila warna dan gambar yang dianyam serasi, akan menjadikan produk kita bagus dan kelihatan mewah. Tehnik melipat harus sangat dikuasai, apabila tidak maka produk akhir kurang terkesan ekslusif.
Imajinasi pola pun akan memperkaya hasil produk, sehingga hasil produk pun bisa bermacam-macam misal tempat pinsil, dompet, tas mukena, tas belanja, tempat koin, alas sajadah dll
Untuk produk tas,bisa juga dibuat tidak dengan cara dianyam/dironce, tetapi dengan cara menyambung kemasan2 tsb dengan cara dijahit memakai mesin jahit, setelah lebar baru dipotong sesuai pola untuk dibuat tas.
Beberapa peserta terutama tetangga sangat memanfaatkan keberadaan ibu guru Dewi yang memang menginap di lokasi, untuk datang dan datang lagi bertanya kepadanya sehingga praktis sebenarnya tidak ada batasan waktu dalam pelatihan ini.